JAKARTA – Dua unit eVTOL (electric vertical take-off and landing) yang diproduksi oleh Xpeng AeroHT mengalami kecelakaan di udara saat latihan untuk pertunjukan udara Changchun Air Show di China pada 16 September 2025. Insiden ini mengundang pertanyaan serius mengenai tingkat keselamatan dalam operasi kendaraan terbang yang kini semakin diminati oleh masyarakat.
Kecelakaan ini terjadi dalam sesi latihan sebelum acara resmi dibuka. Dalam peristiwa tersebut, kedua eVTOL diketahui saling bertabrakan, mengakibatkan satu penumpang mengalami cedera dan harus dilarikan ke rumah sakit. Beruntung, kondisi korban tidak mengancam jiwa dan dapat segera mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Xpeng AeroHT sebagai divisi khusus dari perusahaan otomotif Xpeng didirikan pada tahun 2013 yang berfokus pada inovasi kendaraan terbang. Mereka berusaha untuk mengembangkan berbagai jenis kendaraan terbang, mulai dari mobil terbang modular hingga eVTOL yang memiliki potensi untuk mengubah cara manusia bertransportasi di masa depan.
2. Detail Kecelakaan yang Terjadi pada eVTOL
Pada latihan Pra-event, kedua eVTOL mengalami kecelakaan yang menarik perhatian banyak orang. Salah satu alat udara tersebut mengalami kerusakan yang menyebabkan bentrokan di udara.
Insiden ini menjadi penting untuk menganalisis aspek keselamatan dari eVTOL. Hal ini menimbulkan keraguan tentang kesiapan teknologi ini untuk bersaing dalam industri transportasi yang lebih luas.
Meskipun insiden ini tidak berakhir dengan tragedi serius, itu tetap menunjukkan adanya risiko yang menyertai operasi eVTOL. Perkembangan teknologi harus diimbangi dengan protokol keselamatan yang ketat agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
3. Potensi dan Tantangan Mobil Terbang di Masa Depan
Dengan berkembangnya teknologi eVTOL, ada harapan besar untuk meningkatkan mobilitas terutama di daerah perkotaan. Kendaraan terbang ini bisa menawarkan solusi untuk kemacetan yang kerap menjadi masalah di kota-kota besar.
Namun, tantangan tetap ada, termasuk bagaimana mengatur lalu lintas udara yang melibatkan kendaraan ini. Regulasi dan infrastruktur yang solid harus dibangun untuk memastikan operasi berjalan lancar tanpa menimbulkan risiko lain.
Selain itu, biaya pengembangan dan produksi juga menjadi pertimbangan penting. Jika harga eVTOL terlalu tinggi, aksesibilitas terhadap teknologi ini akan terbatas bagi masyarakat umum.
4. Implikasi Sosial dan Lingkungan dari Teknologi eVTOL
Teknologi eVTOL juga berpotensi mengurangi emisi polusi di daerah perkotaan. Dengan semakin banyaknya kendaraan listrik, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan.
Namun, ada sejumlah pertanyaan terkait dampak sosial dari proliferasi mobil terbang ini. Misalnya, bagaimana masyarakat di sekitar kawasan operasi akan terpengaruh oleh kedatangan kendaraan baru ini?
Kesadaran dan edukasi masyarakat mengenai manfaat serta risiko kendaraan terbang sangat diperlukan. Hal ini untuk memastikan bahwa warga dapat beradaptasi dengan baik dan memahami perubahan yang akan terjadi.




