Polri menunjukkan komitmennya dalam memerangi peredaran narkoba di Indonesia. Hal ini tercermin dari sejumlah pencapaian yang berhasil diraih sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025.
Jumlah barang sitaan mencapai 197,71 ton, yang merupakan hasil dari 38.943 kasus yang ditangani di seluruh nusantara. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan keseriusan Polri, tetapi juga perlunya sinergi antara pemerintah dan aparat untuk menanggulangi masalah ini.
Eks Menko Polhukam Mahfud Md mengapresiasi kerja keras Polri dalam mencapai rezultat tersebut. Menurutnya, pencapaian ini adalah refleksi dari implementasi kebijakan yang telah diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Keberhasilan Polri dalam Perang Melawan Narkoba di Indonesia
Jumlah penyitaan yang signifikan ini menunjukkan bahwa usaha Polri tidak sia-sia. Setiap kasus yang berhasil diungkap menjadi bukti konkret dari upaya keras aparat penegak hukum.
Mahfud Md menggambarkan keberhasilan ini sebagai sesuatu yang patut dibanggakan. Hal ini sejalan dengan amanat pemerintah untuk memberantas narkotika demi keselamatan masyarakat.
Program dan strategi yang diterapkan oleh Polri harus terus ditingkatkan untuk menanggulangi peredaran narkoba yang semakin kompleks. Melalui langkah konkret, diharapkan sitaan barang bukti akan terus meningkat.
Langkah Selanjutnya untuk Memperkuat Disiplin Polri
Mahfud mengimbau kepada Polri agar tetap menjaga kedisiplinan dalam menjalankan tugas. Kedisiplinan ini sangat penting agar kasus-kasus narkoba dapat ditangani secara efektif.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pengawasan internal di tubuh Polri. Pengawasan ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kolusi dan penyalahgunaan wewenang oleh oknum di dalam institusi tersebut.
Keberhasilan dalam perang melawan narkoba juga bergantung pada bagaimana Polri mampu mengendalikan informasi. Kebocoran informasi dapat menggagalkan operasi yang telah direncanakan.
Peran Masyarakat dalam Mendukung Pemerantasan Narkoba
Masyarakat juga memiliki peran yang tak kalah penting dalam pemberantasan narkoba. Penyuluhan mengenai bahaya narkoba harus gencar dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah dan swasta.
Keterlibatan masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan dapat membantu Polri dalam memahami pola peredaran narkoba. Hal ini memberikan informasi yang diperlukan untuk melakukan tindakan preventif yang lebih baik.
Kerja sama antara masyarakat dan Polri dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dari ancaman narkoba. Masyarakat harus merasa berdaya untuk mengawasi lingkungannya sendiri.




