Presiden Prabowo Subianto menyanjung prestasi kepolisian yang berhasil menyita 214,8 ton narkoba di Indonesia antara Oktober 2024 dan Oktober 2025. Dalam pernyataannya, Prabowo mengingatkan akan ancaman serius yang dihadapi bangsa, termasuk militer, psikologis, politis, serta ancaman narkoba yang harus diwaspadai.
Prabowo mencatat pentingnya kesadaran akan berbagai ancaman tersebut, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Dia menekankan bahwa narkoba menjadi salah satu ancaman paling berbahaya bagi masa depan generasi muda Indonesia.
Presiden menyatakan keyakinannya bahwa jika tidak ada tindakan tegas dari aparat kepolisian, maka potensi penggunaan narkoba akan membahayakan hingga 629 juta warga. Hal ini menekankan betapa krusialnya upaya penanganan kasus narkoba di tanah air.
Pentingnya Peran Polri dalam Melawan Narkoba
Prabowo menegaskan bahwa narkoba dapat merusak masa depan bangsa dan menuntut tindakan nyata dari kepolisian. Dalam acara pemusnahan 214,8 ton narkoba, ia memberikan penghormatan kepada Polri atas kinerja dan dedikasi mereka.
Dia juga menyebutkan tiga tugas utama yang harus dijalankan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang mencakup pemberantasan narkoba, penindakan terhadap penyelundupan, serta judi online. Hal ini menunjukkan fokus pemerintah dalam mengatasi masalah narkoba secara komprehensif.
Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan betapa pentingnya mencegah peredaran narkoba yang tanpa henti. Dia mengapresiasi segala usaha yang telah dilakukan Polri dalam mengamankan rakyat dari pengaruh narkoba yang membahayakan.
Strategi dan Taktik Polri dalam Pemberantasan Narkoba
Meski pihak kepolisian telah bekerja keras, Prabowo mengakui bahwa masyarakat sering kali tidak melihat hasil kerja Polri secara langsung. Terutama dalam hal upaya pencegahan penyelundupan narkoba yang semakin canggih.
Dia menjelaskan bahwa kartel narkoba terus berinovasi dalam melakukan penyelundupan, yang membuat pekerjaan kepolisian semakin menantang. Modus operandi yang digunakan kartel juga bervariasi, mulai dari penyelundupan lewat sampan hingga menggunakan kapal nelayan di pelabuhan-pelabuhan kecil.
Prabowo meminta agar aparat penegak hukum dapat bersinergi dalam memerangi kejahatan narkoba. Hal ini sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja dan efektivitas dalam penanganan masalah yang mengancam masyarakat.
Keterlibatan Semua Pihak dalam Memperkuat Penegakan Hukum
Presiden menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga penegak hukum agar tidak terjebak dalam ego sektoral. Sinergi antara Polri, TNI, Bea Cukai, dan Kejaksaan perlu ditingkatkan untuk menghadapi tantangan narkoba yang semakin kompleks.
Dia juga mengingatkan bahwa keberhasilan dalam tugas tersebut akan sangat bergantung pada kerja sama tim. Prabowo berharap semua pihak memiliki kesadaran bahwa mereka bagian dari korps yang lebih besar, yang bertujuan untuk melindungi dan melayani rakyat Indonesia.
Dengan kesungguhan dan komitmen yang kuat antara lembaga-lembaga tersebut, Prabowo percaya bahwa perpaduan kekuatan bisa menghasilkan dampak yang signifikan dalam pemberantasan narkoba. Peningkatan kerja sama antar instansi adalah kunci untuk meraih tujuan bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.




