Anisa mengaku, kebijakan peminjaman buku tanpa gawai ternyata efektif meningkatkan fokus dan kreativitas siswa. Ia menyatakan bahwa pelajar lebih terlibat dalam proses belajar dan aktif membaca buku di perpustakaan sekolah.
“Saya pinjam satu kotak buku untuk satu bulan. Belum sampai satu bulan, sudah selesai baca semua. Kita kontak lagi, pinjam lagi. Jadi karena HP disita itu tadi, jadi mau tidak mau mereka tetap membaca,” kata Anisa.
Selain itu, evaluasi nilai akademik pada semester pertama siswa juga menunjukkan hasil yang memuaskan, bukan hanya bagi guru tapi juga untuk orang tua. Anisa bilang, ada 60 persen siswa mendapatkan nilai yang jauh di atas rata-rata minimal kelulusan yang ditetapkan.
Selain peningkatan di bidang akademik, kegiatan non-akademik di sekolah juga diperbanyak, seperti olahraga dan pramuka. Para siswa dinilai jadi lebih aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
“Jadi setelah sore kan ada ekstrakurikuler. Nah itu anak-anak biasanya permainan fisik, olahraga, voli. Ternyata pintar voli, bulu tangkis, tennis meja. Jadi kegiatan fisik yang itu tetap jalan, jadinya nggak gabut,” ucap dia.
Manfaat Peminjaman Buku Dalam Meningkatkan Fokus Siswa
Program peminjaman buku tanpa gawai menjadi solusi yang cerdas untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa. Dengan menjauhkan perangkat elektronik, perhatian siswa bisa lebih terfokus pada buku dan materi pelajaran.
Hal ini juga mendorong siswa untuk bergantung pada kemampuan analisis dan kreativitas mereka saat membaca. Di sisi lain, minat baca yang tinggi membantu meningkatkan pemahaman dan proses berpikir kritis siswa.
Pendidikan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh kurikulum, tetapi juga oleh lingkungan belajar yang kondusif. Adanya akses ke sumber belajar yang beragam, seperti buku, akan membantu mereka dalam mencapai potensi terbaik.
Pentingnya Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Peran orang tua sangat penting dalam mendukung pendidikan anak, terlebih dalam mengikuti perkembangan akademik mereka. Keterlibatan yang aktif dapat memotivasi siswa untuk lebih berprestasi dalam studi.
Evaluasi jangka pendek, seperti penilaian hasil belajar di tengah semester, dapat memberi gambaran kepada orang tua mengenai kemajuan akademik anak-anak mereka. Pada saat hasilnya positif, orang tua dapat memberikan dukungan lebih lanjut kepada anak.
Setiap orang tua diharapkan bisa menjadi partner guru di sekolah untuk mendukung perkembangan akademik anak. Keterlibatan ini dapat berupa membantu pekerjaan rumah, membahas buku yang dibaca, atau bahkan turut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler Sebagai Sarana Pembentukan Karakter
Kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga dan pramuka telah terbukti memberikan banyak manfaat bagi siswa. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan fisik, tetapi juga membangun karakter seperti kerja sama dan kepemimpinan.
Siswa yang aktif dalam ekstrakurikuler cenderung lebih percaya diri dan memiliki keterampilan sosial yang baik. Selain itu, kegiatan tersebut juga membantu mereka belajar mengelola waktu antara akademik dan kegiatan lain.
Melibatkan siswa dalam aktivitas di luar pelajaran utama memberi mereka kesempatan untuk menjelajahi minat baru. Ini adalah tindakan penting agar siswa tidak hanya terfokus pada akademik dan merasa terbebani dengan tugas sekolah saja.
Strategi Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Inovasi
Inovasi dalam pendidikan, seperti program peminjaman buku dan peningkatan kegiatan ekstrakurikuler, sangat penting untuk menjawab tantangan zaman. Dengan pendekatan kreatif, sekolah bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan.
Lebih dari sekadar pelajaran akademik, pendidikan harus juga mencakup pengembangan keterampilan emosional dan sosial siswa. Inovasi ini akan membantu mendukung perkembangan intelektual dan karakter siswa secara seimbang.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan kualitas pendidikan dapat meningkat secara keseluruhan. Keterlibatan semua pihak, termasuk siswa, guru, dan orang tua, sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.




