Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengajak semua pihak untuk memperkuat peran strategis Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit dalam pengambilan keputusan. Ini bukan hanya tentang menyelesaikan konflik, tetapi lebih pada menciptakan dialog yang konstruktif untuk hubungan industrial yang lebih baik.
Dia menekankan pentingnya serikat pekerja sebagai mitra setara di meja perundingan. Hanya dengan perundingan yang inklusif, semua pihak dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan progresif.
Dalam konteks tersebut, acara penting ini diadakan untuk memperkuat dialog di sektor pertambangan dan energi. Dengan mengambil tema yang relevan, kongres ini berharap dapat menjadi titik awal bagi transformasi hubungan industrial.
Pentingnya Penguatan Dialog Sosial di Lingkungan Kerja
Dialog sosial yang efektif dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif. Pemerintah berharap LKS Bipartit tidak bersifat reaktif, tetapi proaktif dalam mengatasi permasalahan yang muncul.
Dengan dialog yang terus menerus, kemungkinan konflik dapat diminimalisir dan kesepakatan jangka panjang bisa dicapai. Penting bagi semua pihak untuk memiliki pemahaman yang sama tentang nilai-nilai kerja yang adil.
Afriansyah menegaskan bahwa dialog sosial merupakan salah satu pilar utama transformasi hubungan industrial. Jika dijalankan dengan baik, hal ini dapat membawa keuntungan bagi pekerja dan pengusaha.
Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja sebagai Prioritas
Kesejahteraan dan keselamatan kerja harus menjadi fokus utama dalam hubungan industrial. Selain memenuhi norma yang ada, lingkungan kerja yang aman dan layak adalah hak dasar pekerja.
Pemerintah bekerja keras untuk meningkatkan pengawasan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kesadaran tentang keselamatan kerja harus ditanamkan di semua jenjang, dari manajemen sampai pekerja.
Afriansyah juga menekankan bahwa keamanan adalah hak mutlak. Tidak ada proses produksi yang layak jika harus mengorbankan nyawa pekerja.
Modernisasi dan Peningkatan Keterampilan untuk Daya Saing Global
Di era industri 4.0, modernisasi dan peningkatan keterampilan menjadi sangat penting. Semua sektor, terutama pertambangan dan energi, harus mempersiapkan diri untuk perubahan yang cepat dan signifikan.
Serikat pekerja juga berperan penting dalam mendorong program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Dengan pelatihan yang tepat, pekerja dapat memiliki keterampilan yang bersaing di pasar global.
Afriansyah mengajak pengusaha untuk melakukan pelatihan secara massif, terutama di bidang energi baru terbarukan. Investasi dalam keterampilan bukan hanya menguntungkan pekerja, tetapi juga perusahaan itu sendiri.
Kongres ke-VII FPE KSBSI sebagai Momentum Bersejarah
Kongres ini memiliki arti besar bagi sektor pertambangan dan energi. Ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi sebagai forum strategis dalam menciptakan warisan jangka panjang bagi sektor tersebut.
Afriansyah mengajak peserta untuk tidak hanya fokus pada program jangka pendek, tetapi juga merancang visi yang lebih luas. Visi ini harus dapat membentuk masa depan pekerjaan dalam dua dekade mendatang.
Akan menjadi tanggung jawab bersama untuk menjadikan hasil dari kongres ini bermanfaat bagi seluruh pekerja. Dengan kerjasama yang baik, semua pihak dapat meraih tujuan yang sama.




