Pemerintah China melalui Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) telah membuka konsultasi publik untuk draf standar keselamatan baru. Dibuka sejak 17 September 2025, tujuan dari penetapan standar ini adalah untuk menutup celah keamanan dalam sistem bantuan mengemudi tingkat L2 yang semakin banyak digunakan.
Sistem bantuan mengemudi kombinasi semakin populer karena dapat mengurangi beban saat berkendara. Penggunaannya meningkat pesat, mewakili pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan aman bagi banyak pengemudi.
Dengan penjualan mencapai 7,76 juta unit dari Januari hingga Juli 2025, pertumbuhan tahunan mencapai 21,31 persen. Dengan penetrasi mencapai 62,58 persen, adopsi sistem ini mengindikasikan bahwa pengguna semakin percaya pada teknologi otomotif terkini.
Namun, penerapan teknologi tersebut juga menciptakan tantangan baru bagi pemerintah. MIIT mengidentifikasi bahwa salah satu masalah besar muncul dari istilah yang disalahgunakan dalam promosi, yang menyebabkan kebingungan di kalangan pengemudi.
Istilah seperti ‘advanced autonomous driving’ dan ‘zero takeover’ seringkali disalahartikan oleh pabrikan. Hal ini mengaburkan batas antara bantuan mengemudi dan sistem otonom, berpotensi menurunkan tingkat kewaspadaan pengemudi.
Akibatnya, banyak pengemudi menjadi kurang waspada dan terkadang melepas tangan dari kemudi. Ketidakwaspadaan ini dapat menyebabkan kecelakaan fatal, menarik perhatian publik dan memerlukan intervensi dari otoritas terkait.
Standar Baru untuk Mengoptimalkan Keamanan dalam Berkendara
Standar keselamatan yang diusulkan akan dibangun atas tiga pilar utama. Pilar pertama berfokus pada persyaratan performa fungsional, yang menetapkan kondisi operasional jelas untuk aktifnya sistem.
Standar ini juga mensyaratkan aspek teknis yang penting, seperti interaksi manusia-mesin. Keamanan fungsional dan keamanan siber juga menjadi perhatian utama untuk melindungi data dan sistem dari ancaman.
Pengujian menjadi bagian krusial dari implementasi standar ini. Proses pengujian dilakukan di fasilitas yang ditentukan, di jalan nyata, dan melalui inspeksi dokumen yang menyeluruh.
Pilar kedua melibatkan regulasi mengenai edukasi dan pelatihan pengemudi. Masyarakat perlu diberikan pengetahuan yang benar tentang penggunaan sistem bantuan mengemudi ini, untuk menghindari kesalahpahaman yang bisa berakibat fatal.
Komunikasi yang jelas antara pabrikan dan pengguna juga sangat penting. Dengan memberikan informasi yang valid dan akurat, tingkat kecelakaan dapat diminimalisir dan keselamatan berkendara dapat ditingkatkan.
Pentingnya Kesadaran Pengemudi dan Teknologi Terkini
Pilar ketiga menekankan pentingnya kesadaran pengemudi. Tanpa pemahaman yang tepat tentang fungsi sistem bantuan, risiko kecelakaan akan selalu ada walaupun teknologi terus berkembang.
Pemerintah perlu melakukan kampanye penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Dengan demikian, pengemudi akan lebih siap dan waspada saat menggunakan teknologi canggih ini.
Teknologi dalam sistem bantuan mengemudi ini sangat kompleks, dan pengemudi perlu memahami batasan dan kemampuan sistem. Kesalahan persepsi mengenai kemampuan sistem dapat berujung pada tragedi yang tidak diinginkan.
Peran pabrikan juga tidak kalah penting dalam hal ini. Mereka harus bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan tentang kemampuan teknologi kendaraan mereka.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, pabrikan, dan masyarakat, kesadaran serta pengetahuan pengguna akan meningkat. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan nyaman.
Masa Depan Sistem Bantuan Mengemudi di China
Dalam jangka panjang, standar yang diterapkan tidak hanya akan meningkatkan keselamatan, tetapi juga mendorong inovasi dalam industri otomotif. Kesadaran yang tinggi akan pentingnya keselamatan berkendara diharapkan dapat mempercepat perkembangan teknologi yang lebih aman dan efisien.
Perkembangan teknologi yang pesat juga memerlukan adaptasi dari berbagai pihak. Regulasi dan standar yang tepat dapat mendorong pabrikan untuk berinovasi tanpa mengorbankan keselamatan konsumen.
Dengan adanya konsultasi publik ini, semua pemangku kepentingan memiliki kesempatan untuk memberikan masukan. Partisipasi aktif dari masyarakat juga dapat membantu dalam penyempurnaan regulasi yang ada.
Implementasi standar keselamatan baru ini diharapkan akan menjadi contoh bagi negara lain. Kesuksesan China dalam mengatur dan mengawasi teknologi otomotif dapat menjadi acuan bagi negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa.
Masa depan sistem bantuan mengemudi di China tampaknya sangat menjanjikan. Dengan langkah yang tepat dan kebijakan yang matang, keamanan dan kenyamanan dalam berkendara dapat digapai bersama.