Perkembangan industri mobil listrik semakin pesat di Asia Tenggara, dengan Malaysia menjadi salah satu negara yang menarik perhatian para produsen global. Salah satu perusahaan yang berinvestasi besar di sana adalah BYD, yang tengah membangun pabrik baru di Tanjong Malim.
Pabrik ini ditargetkan beroperasi pada semester kedua tahun 2026 dan diharapkan dapat memperkuat posisi Malaysia sebagai pusat produksi mobil listrik di kawasan ini.
Dengan luas mencapai 600 ribu meter persegi, pabrik ini diharapkan bisa memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai secara lokal, sehingga mengurangi ketergantungan pada impor.
Strategi BYD dalam Mengembangkan Industri Mobil Listrik di Malaysia
Sejak kehadirannya di Malaysia, BYD telah mencatatkan penjualan yang signifikan, dengan penjualan mencapai 25 ribu unit hingga saat ini. Capaian ini menunjukkan bahwa mereka telah berhasil menjadi merek mobil listrik terkemuka di negara tersebut.
Para pemilik kendaraan BYD juga berperan dalam mengurangi emisi karbon dioksida, dengan total pengurangan mencapai lebih dari 62.000 ton per tahun, yang setara dengan menanam sekitar 2,5 juta pohon.
Dengan peluncuran model-model baru seperti Atto 3, Atto 2, Seal 6, M6, dan Sealion 7, BYD menunjukkan komitmen untuk menghadirkan variasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.
Pembangunan Infrastruktur Penjualan dan Layanan Purna Jual
BYD juga aktif membangun jaringan distribusi yang kuat di Malaysia, dengan total 39 outlet penjualan dan pemasaran serta 24 pusat layanan purna jual. Ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk mereka.
Selain itu, perusahaan menyediakan 12 pusat body & paint dan gudang suku cadang yang menyimpan lebih dari 4.600 item. Keberadaan infrastruktur ini menjamin ketersediaan pelayanan yang cepat dan efektif untuk pelanggan.
“Memiliki lebih dari 25.000 rakyat Malaysia sebagai bagian dari keluarga kami adalah hal yang sangat membanggakan, dan menunjukkan seberapa cepat gerakan mobil listrik berkembang di negara ini,” ungkap direktur BYD Malaysia.
Langkah Strategis BYD di Indonesia
Tidak hanya di Malaysia, BYD juga menyiapkan rencana besar di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Subang, Jawa Barat. Pabrikan ini ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026 dan diharapkan bisa memproduksi hingga 150 ribu unit kendaraan per tahun.
Dengan total investasi mencapai Rp11,2 triliun, proyek ini menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung industri mobil listrik di Indonesia. Proses pembangunan pabrik kini sudah mencapai tahap akhir.
“Kami sudah mendapatkan audit dari badan koordiner penanaman modal dan sedang berkoordinasi dengan kementerian terkait,” kata pihak perusahaan dalam acara yang berlangsung di Jakarta.




