Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, mengungkapkan pandangannya mengenai rencana pemerintah untuk membangun industri mobil nasional dalam tiga tahun mendatang. Menurutnya, target tersebut dapat tercapai, terutama jika fokus dimulai dari kendaraan dinas pemerintah yang ada saat ini.
Yannes percaya bahwa dengan langkah awal yang tepat, termasuk penggantian kendaraan dinas untuk para pejabat negara, rencana ini bisa berjalan dengan baik. Penekanan pada kendaraan dinas, seperti mobil untuk menteri dan kepala lembaga, akan menjadi pendorong utama dalam fase awal produksi.
Secara teknis, Yannes berpendapat bahwa memulai produksi dalam skala terbatas dalam waktu tiga tahun adalah hal yang masuk akal. Dengan memfokuskan pada pasar awal yang spesifik, seperti kendaraan dinas, langkah ini dapat mempercepat proses pembentukan industri otomotif dalam negeri.
Strategi Pembangunan Kendaraan Dinas di Indonesia
Bagi Yannes, keputusan untuk mengembangkan mobil nasional merupakan langkah strategis dan realistis. Ini menunjukkan bahwa peluang untuk membangun industri dalam negeri sangat terbuka. Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan mendukung pertumbuhan industri nasional.
Menurutnya, hal ini mencerminkan komitmen pemerintah terhadap kemandirian industri otomotif. Dukungan terhadap produk dalam negeri dapat memperkuat rasa kebanggaan akan industri nasional, yang merupakan langkah penting dalam pembangunan ekonomi.
Yannes juga menyoroti keberhasilan VinFast, produsen mobil asal Vietnam, sebagai contoh positif. Dalam waktu tiga hingga empat tahun, VinFast mampu menciptakan produk berstandar internasional, berkat dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem industri yang mendukung.
Belajar dari Pengalaman Negara Lain dalam Mengembangkan Industri Otomotif
Yannes menegaskan bahwa pengalaman VinFast bisa diadaptasi di Indonesia dan menjadi pelajaran berharga. Kunci keberhasilan mereka terletak pada dukungan besar dalam modal dan infrastruktur dari pemerintah, serta kemitraan dengan perusahaan global yang tangguh.
Maraknya dukungan kebijakan dari negara juga menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan industri yang kondusif untuk pertumbuhan. Dia mengingatkan bahwa target tiga tahun untuk proyek mobil nasional tidaklah mustahil, asalkan ada upaya terkoordinasi dari berbagai pihak.
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Indonesia, sebelumnya telah mengungkapkan ambisi untuk memiliki mobil nasional dalam waktu dekat itu. Meskipun belum ada rincian tentang pihak yang akan memimpin proyek ini, alokasi dana dan lahan untuk pembangunan pabrik sudah dipersiapkan.
Rencana Pembangunan Pabrik Mobil Nasional dan Implikasinya
Di dalam sidang kabinet, Prabowo menyatakan bahwa timnya sedang bekerja keras untuk mewujudkan mimpi ini. Penyiapan lahan untuk pabrik dan alokasi dana yang cukup adalah langkah awal yang penting dalam membangun industri otomotif nasional.
Sikap proaktif dari kementerian terkait juga terlihat dengan usulan agar proyek ini dimasukkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam menargetkan pencapaian mobil buatan dalam negeri dalam jangka waktu yang ditentukan.
Dengan langkah-langkah konkret dan dukungan yang solid, harapan untuk melihat mobil nasional Indonesia bukanlah sekadar mimpi. Ini bisa menjadi kenyataan yang membawa perubahan besar dalam industri otomotif dan ekonomi negara.




