Toyota Indonesia telah menjadi salah satu pilar penting dalam industri otomotif nasional. Sejak kehadirannya pada tahun 1971, perusahaan ini telah mengalami berbagai transformasi yang signifikan dalam lebih dari lima dekade operasinya di Indonesia.
Melalui berbagai entitas seperti TAM, Multi-Astra, Toyota Mobilindo, dan Toyota Engine Indonesia, Toyota telah menunjukkan komitmennya dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia.
Kesuksesan Toyota di Indonesia tidak terlepas dari sejarah panjang yang dimulai dengan peluncuran model Corolla pada tahun 1971. Selang dua tahun kemudian, perusahaan mulai merakit kendaraan secara lokal untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Perjalanan Awal dan Inovasi Toyota di Indonesia
Pada tahun 1973, Toyota Indonesia resmi memulai kegiatan perakitan kendaraan, yang menandai fase penting dalam pengembangan industri otomotif di dalam negeri. Empat tahun setelahnya, Toyota memperkenalkan Kijang generasi pertama yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Kehadiran Kijang Buaya tidak hanya menjadi simbol inovasi, tetapi juga merupakan respons terhadap program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) dari pemerintah yang bertujuan menyediakan kendaraan terjangkau untuk semua lapisan masyarakat. Di sinilah Toyota mulai mengidentifikasi pasar untuk kendaraan komersial yang multifungsi dan terjangkau.
Pada tahun 1982, Toyota Indonesia mulai memproduksi mesin secara lokal, menambah kemandirian dalam produksi. Kemudian, pada tahun 1989, perusahaan melangkah lebih jauh dengan menjalankan produksi kendaraan secara menyeluruh dan juga menciptakan model Full CKD untuk ekspor.
Komitmen Toyota terhadap Produksi Nasional yang Berkelanjutan
Dalam perjalanan waktu, Toyota Indonesia tidak hanya fokus pada produksi dalam negeri, tetapi juga mengembangkan kapasitas ekspor. Sejak tahun 2023, perusahaan mulai memproduksi dan mengekspor kendaraan berteknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV). Dengan kemampuan produksi yang terus diperluas, saat ini ada beberapa pabrik yang beroperasi di Indonesia.
Pabrik Sunter, misalnya, berfokus pada produksi komponen mesin dengan kapasitas tinggi. Sementara itu, pabrik Karawang menjadi pusat manufaktur kendaraan utuh yang memproduksi berbagai model populer, memperkuat posisi Toyota di pasar domestik dan internasional.
Selain itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan bahwa investasi Toyota di Indonesia diproyeksikan mencapai Rp105 triliun pada 2026, menunjukkan komitmen jangka panjang perusahaan untuk memperkuat posisinya di industri otomotif nasional.
Kesuksesan Ekspor Toyota Indonesia di Pasar Global
Toyota tidak hanya sukses di pasar domestik, tetapi juga berhasil menembus pasar ekspor, dimulai sejak tahun 1987. Saat itu, Kijang generasi ketiga mulai diekspor ke Brunei dan negara-negara Asia Pasifik lainnya. Sejak saat itu, Indonesia ditetapkan sebagai basis produksi untuk proyek Internasional Multi-Purpose Vehicle (IMV) pada tahun 2004.
Perusahaan telah mengembangkan kemampuan produksi untuk memenuhi permintaan global, menciptakan berbagai model strategis yang mencakup Kijang Innova dan Fortuner. Hal ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia dalam rantai pasok global otomotif.
Toyota Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan dalam ekspor kendaraan, dengan ekspor mencapai hampir 200 ribu unit pada tahun 2017. Angka ini terus meningkat, bahkan mencapai 2 juta unit pada tahun 2022, yang menunjukkan keberhasilan strategi ekspor perusahaan.




