Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) menunjukkan komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan meluncurkan program Hyundai Academy Course (HAC) 2025. Program ini ditujukan untuk siswa dan guru sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Barat, dan dianggap sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia.
HMMI berharap melalui HAC 2025, dapat mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tuntutan industri otomotif yang terus berkembang. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga bertujuan untuk menjalin keterhubungan antara dunia pendidikan dan industri.
Dalam keterangan resmi, Presiden Direktur HMMI, Hyunchul Bang, menegaskan bahwa penguatan pendidikan vokasi menjadi fokus utama perusahaan. Dengan melibatkan 50 peserta, program ini disusun untuk memberikan pengalaman belajar yang relevan dan aplikatif di bidang otomotif.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi untuk Kesiapan Kerja
Program HAC 2025 telah meluluskan 50 peserta, terdiri dari 30 siswa SMK di Kabupaten Bekasi dan 20 guru dari berbagai SMK di Jawa Barat. Pelatihan intensif dirancang untuk memperkuat keterampilan dan pemahaman tentang teknologi manufaktur modern.
Materi pelatihan mencakup beragam proses produksi kendaraan, dari pencetakan bodi menggunakan sistem otomatis hingga perawatan sistem produksi. Ini sangat penting untuk memperkenalkan peserta pada teknologi terkini, terutama kendaraan listrik.
Hyunchul menjelaskan bahwa tidak hanya siswa yang mendapatkan manfaat, tetapi para guru juga mendapatkan pelatihan mendalam untuk memastikan penerusan pengetahuan kepada siswa di sekolah masing-masing. Hal ini diharapkan akan menciptakan siklus pembelajaran yang berkelanjutan.
Kesempatan Kerja dan Beasiswa untuk Peserta Terpilih
Sebagai bentuk keberlanjutan program ini, HMMI berkomitmen untuk menyerap para lulusan HAC 2025 menjadi karyawan perusahaan. Kesempatan ini memberikan keyakinan bagi siswa bahwa investasi waktu dan usaha mereka akan terbayar saat memasuki dunia kerja.
Selain itu, HMMI juga menawarkan beasiswa pendidikan tinggi bagi peserta yang terpilih melalui jalur Hyundai Academy Course. Ini adalah langkah penting untuk mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hyunchul menyatakan bahwa tujuan utama adalah menjembatani pendidikan dan industri, sehingga lulusan siap menghadapi tantangan pekerjaan di masa depan. Jadi, pendidikan vokasi dan industri harus saling mendukung untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten.
Membuka Jalan untuk Program Pendidikan Lainnya
Selain Hyundai Academy Course, HMMI juga menjalankan program-program pendidikan lain seperti Hyundai Jump School Indonesia, Hyundai Global Internship, dan SHE Education. Keberagaman program ini membantu menjangkau lebih dari 600 siswa, mahasiswa, dan guru di berbagai wilayah.
Pihak HMMI berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan peserta dalam program-program ini. Mereka percaya bahwa semakin banyak siswa dan guru yang dilibatkan, semakin besar peluang untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.
HMMI mengerti bahwa pendidikan vokasi adalah kunci bagi kemajuan bangsa. Oleh karena itu, berbagai inisiatif ini dirancang untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan industri tetapi juga untuk memperkuat kompetensi SDM di Indonesia agar mampu bersaing secara global.
Strategi Jangka Panjang dalam Pengembangan SDM
Hyundai Academy Course adalah salah satu langkah dalam strategi jangka panjang HMMI untuk berkontribusi pada pengembangan SDM. Pelatihan yang terarah ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengetahuan praktis yang dibutuhkan dalam industri otomotif.
Hyunchul menekankan bahwa keberlanjutan dan pengembangan SDM adalah bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan. Lebih dari sekadar memproduksi kendaraan, HMMI ingin menciptakan ekosistem pendidikan yang berfokus pada persiapan tenaga kerja masa depan.
Dengan kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri, HMMI berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan pengembangan di sektor otomotif. Ini adalah model yang dapat diterapkan di banyak disiplin ilmu lainnya untuk kerja sama yang lebih produktif.




