Penjualan mobil listrik di Amerika Serikat diperkirakan mengalami penurunan signifikan setelah hilangnya subsidi pemerintah yang berjumlah 7.500 dolar AS. Tanpa insentif ini, daya tarik mobil listrik bagi konsumen dapat menurun secara drastis, menyebabkan dampak yang besar pada industri otomotif.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset, penjualan mobil listrik pada Oktober 2025 diperkirakan hanya mencapai sebanyak 54.673 unit. Jumlah tersebut merupakan penurunan sebesar 43,1 persen dibandingkan dengan penjualan pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Fakta bahwa pangsa pasar mobil listrik dapat menyusut dari 8,5 persen menjadi 5,2 persen menunjukkan ketidakpastian di pasar. Dengan membandingkan angka penjualan pada September 2025 yang mencapai 136.211 unit, penurunan ini jelas terlihat sebagai masalah serius yang harus dihadapi industri.
Penyebab Penurunan Penjualan Mobil Listrik di AS
Industri otomotif saat ini menghadapi tantangan besar dalam segmen kendaraan listrik. Penurunan penjualan ini menandakan bahwa konsumen cenderung memilih kendaraan dengan berbagai jenis mesin dan tidak hanya terbatas pada mobil listrik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa produsen otomotif, seperti Hyundai dan Tesla, berusaha mengimplementasikan cara-cara untuk menekan dampak dari hilangnya subsidi. Strategi seperti memangkas harga jual atau memperkenalkan model baru dengan harga yang lebih terjangkau menjadi langkah yang mereka ambil.
Apabila tindakan ini tidak diambil, skenario penurunan penjualan bisa lebih parah. Kendati demikian, optimisme tetap ada di kalangan eksekutif otomotif yang percaya bahwa pasar kendaraan listrik akan kembali stabil dan berpotensi berkembang dalam jangka panjang.
Dampak dari Harga dan Insentif pada Penjualan Mobil Baru
Dalam penelitian yang sama, terungkap bahwa harga rata-rata kendaraan baru telah mencapai sekitar 46.057 dolar AS. Ini menunjukkan kenaikan harga sebesar 1.000 dolar AS dibandingkan tahun lalu, sementara insentif rata-rata per kendaraan turut menurun hingga lebih dari lima persen dari harga jual.
Penurunan insentif ini menjadi semakin mencolok, terutama karena pengurangan penjualan mobil listrik yang biasanya mendapatkan potongan harga lebih besar. Ini membuat konsumen semakin berhati-hati dalam memilih kendaraan mereka.
Bahkan, diskon rata-rata untuk kendaraan listrik bisa mencapai angka 13.161 dolar AS. Produsen mobil berupaya mencari alternatif untuk mengganti hilangnya kredit pajak dan menarik minat konsumen kembali terhadap kendaraan listrik yang mereka tawarkan.
Strategi Produsen Mobil dalam Menghadapi Perubahan Pasar
Beberapa produsen mencari cara untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan konsumen. Mereka merespons dengan meningkatkan tawaran model yang lebih bervariasi, termasuk mobil dengan harga terjangkau.
Taktik ini bertujuan untuk menarik perhatian konsumen yang mungkin enggan membeli karena faktor harga. Mengeluarkan produk yang lebih terjangkau dapat membantu produsen mengimbangi hilangnya konsumen yang terpengaruh oleh subsidi.
Di sisi lain, produsen mobil non-listrik juga mengalami penurunan harga diskon yang kurang signifikan. Hal ini membantu mereka meningkatkan profit meskipun permintaan untuk mobil listrik tengah mengalami penurunan.




