GAC telah mengumumkan bahwa semua lini produk Aion yang tersedia di Indonesia kini sepenuhnya dirakit secara lokal, menandakan langkah penting dalam mengembangkan industri otomotif di dalam negeri. Dengan pengoperasian pabrik di Cikampek, Jawa Barat, perusahaan berharap dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat untuk kendaraan listrik.
Chief Executive Officer GAC Indonesia, Andry Ciu, menegaskan bahwa tidak ada lagi model Completely Built Up (CBU) yang dijual di Indonesia, karena semua unit kini dihasilkan dalam proses Completely Knocked Down (CKD). Ini merupakan langkah strategis yang memperkuat komitmen GAC terhadap ekonomi lokal dan keberlanjutan produksi otomotif.
Sebelum hadirnya pabrik di Cikampek, semua kendaraan listrik dari Aion, seperti Aion Y Plus, Hyptec HT, dan Aion V, diimpor secara utuh dari negara asal. Namun, dengan inovasi ini, mereka telah berhasil menggeser model impor dengan produksi lokal, termasuk peluncuran model terbaru, city car listrik Aion UT.
Pembangunan Pabrik dan Produksi Kendaraan Listrik
Pembangunan pabrik GAC di Cikampek dimulai dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi mobil listrik di Indonesia. Saat ini, kapasitas awal pabrik telah ditargetkan mencapai 20.000 unit per tahun dan dapat meningkat hingga 50.000 unit dalam beberapa tahun mendatang.
Dengan pengiriman unit yang sudah dimulai tiap minggunya, Aion kini menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa konsumen dapat menerima mobil mereka dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan sebelumnya.
Kapasitas produksi yang optimal menunjukkan komitmen GAC dalam menjawab kebutuhan kendaraan listrik di tanah air. Menurut Andry, setiap minggu akan ada pengiriman kendaraan Aion UT ke konsumen, berkat peningkatan efisiensi proses produksi.
Detail Mengenai Model Terbaru Aion UT
Aion UT, sebagai model terbaru, siap memenuhi permintaan pasar dengan membawa teknologi terbaru dan desain menarik. Dengan surat pemesanan kendaraan (SPK) ribuan unit, Aion UT menjadi salah satu pilihan favorit konsumen yang mencari kendaraan ramah lingkungan.
Varian Premium dari Aion UT menjadi opsi dominan, menarik perhatian sekitar 85 persen dari total pemesanan. Ini menunjukkan antusiasme pasar dan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.
Dengan target produksi sebanyak 2.000 unit hingga Desember 2025, GAC berfokus pada backlog pemesanan dan kemampuan pabrik untuk terus memproduksi. Perusahaan akan terus memantau kapasitas produksi untuk memastikan bahwa target dapat tercapai sesuai dengan rencana.
Strategi dan Rencana Jangka Panjang GAC di Indonesia
GAC memiliki rencana jangka panjang yang jelas untuk memperkuat posisi mereka di pasar otomotif Indonesia. Dengan merakit kendaraan secara lokal, mereka tidak hanya mengurangi biaya tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja.
Perusahaan berupaya untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumsi kendaraan listrik di masyarakat. Investasi dalam pabrik dan infrastruktur pendukung menjadi kunci untuk mencapai visi perusahaan ke depan.
GAC juga menggandeng sejumlah pihak dalam riset dan pengembangan untuk memastikan produk yang mereka luncurkan selalu relevan dengan kebutuhan konsumen. Dengan pendekatan inovatif ini, mereka berharap dapat menciptakan kendaraan yang tidak hanya memenuhi standar kualitas tetapi juga ramah lingkungan.




